Keunikan Burung Kasuari yang Memiliki 5 Fakta Menakjubkan

Keunikan Burung Kasuari yang Memiliki 5 Fakta Menakjubkan

Diary Of Birding - Burung kasuari, yang berasal dari tanah Papua, adalah salah satu dari sekitar 60 spesies burung yang tidak mampu terbang di seluruh dunia. Dengan tinggi mencapai 1,9 meter dan berat hingga 85 kilogram, kasuari adalah salah satu burung tak bisa terbang terbesar di dunia setelah burung unta. Meskipun dikenal karena keindahannya, burung ini juga memiliki reputasi menakutkan. Berikut adalah lima fakta menakjubkan tentang kasuari yang menjadikannya salah satu burung paling unik di dunia.

Keturunan dari Makhluk Prasejarah

Meskipun bukan dinosaurus, kasuari memiliki kemiripan luar biasa dengan velociraptor dan merupakan kerabat langsung makhluk prasejarah tersebut yang telah ada sejak 80 juta tahun yang lalu. Setelah melalui proses evolusi selama jutaan tahun, saat ini terdapat tiga spesies kasuari: kasuari selatan, kasuari kerdil, dan kasuari utara, masing-masing mendiami berbagai daerah di Pulau Papua.

Burung Paling Berbahaya di Dunia

Selain kecantikannya, kasuari juga terkenal sebagai burung paling mematikan di dunia. Menurut Smithsonian Magazine, burung ini memiliki cakar tajam sepanjang 12 cm di setiap kakinya, dan satu tendangan saja sudah cukup untuk melukai manusia. Dengan kecepatan lari mencapai 50 km/jam dan kemampuan melompat setinggi 1,5 meter, kasuari menjadi makhluk yang lebih menakutkan.

Kasus kematian pertama akibat tendangan kasuari tercatat pada tahun 1926, ketika seorang remaja laki-laki tewas saat mencoba berburu kasuari. Sejak itu, banyak insiden serangan kasuari terhadap manusia.

Misteri Tanduk Kasuari

Salah satu karakteristik unik kasuari adalah tanduk di kepalanya yang terbuat dari keratin dengan struktur seperti spons. Namun, fungsi pasti dari tanduk ini masih menjadi misteri bagi ilmuwan. Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa tanduk tersebut dapat berfungsi sebagai pelindung saat burung ini berlari, pengatur suhu tubuh, atau bahkan alat untuk menarik lawan jenis. Namun, semua hipotesis tersebut belum terbukti. Penting untuk dicatat bahwa dalam bahasa Papua, "kasu" berarti tanduk dan "weri" berarti kepala, yang menjelaskan asal usul nama kasuari.

Komunikasi Melalui Gelombang Infrasonik

Kasuari adalah hewan soliter yang jarang berkomunikasi, kecuali saat musim kawin tiba. Saat itulah mereka mengeluarkan gelombang infrasonik dari tenggorokan mereka untuk menarik perhatian pasangan. Meskipun frekuensinya sangat rendah sehingga tidak terdengar oleh telinga manusia, gelombang infrasonik ini dapat dirasakan sebagai dentuman berkekuatan rendah di tulang telinga yang sangat peka.

Peran Penting sebagai Penyebar Biji Hutan

Meskipun kasuari adalah pemakan yang tidak pilih-pilih, mereka memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai penyebar biji-bijian hutan. Ketika mereka membuang kotoran, mereka juga menyebar biji-bijian hutan yang mereka makan. Hal ini membantu meningkatkan tingkat perkecambahan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup biji-bijian tersebut, sehingga kasuari dapat dijuluki sebagai "petani hutan."

Meskipun kasuari memiliki reputasi yang menakutkan, mereka juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Selama tidak diganggu atau diprovokasi, kasuari adalah makhluk yang cenderung damai dan lebih suka menjaga jarak dengan manusia.

Sumber : IDN TIMES

Posting Komentar

0 Komentar