Mengungkap Alasan Burung Suka Berkicau di Pagi Hari

'paduan suara burung' yang mengisi udara dengan keindahannya.

Diary Of Birding - Mengapa burung sering kali mengisi pagi hari dengan kicauan mereka yang merdu? Pertanyaan ini mungkin pernah muncul di benak Anda saat Anda terbangun di pagi yang cerah dan merasa disambut oleh 'paduan suara burung' yang mengisi udara dengan keindahannya.

Menarik Pasangan dan Memperingatkan Wilayah

Menurut sumber dari WIRED, fenomena ini dikenal sebagai "paduan suara burung fajar," yang biasanya dimulai sejak pukul 4 pagi dan berlangsung beberapa jam. Tetapi apa yang mendorong burung untuk mengeluarkan kicauan merdu ini pada waktu yang sangat awal?

Dalam laporan dari Mentalfloss (Senin, 8 November 2022), ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan perilaku ini. Salah satunya adalah upaya burung untuk menarik perhatian pasangan potensial dan memberi tahu burung lain untuk menjauhi wilayah mereka.

Teori Kicauan Pagi

Satu teori menyarankan bahwa mereka memilih waktu ini karena kondisi pagi yang cenderung memiliki jarak pandang yang rendah, membuatnya sulit bagi burung untuk melakukan aktivitas lain, seperti mencari makan. Dengan aktivitas yang minim, burung memilih untuk mengisi pagi dengan nyanyian mereka. Teori lain mengklaim bahwa kicauan pagi membantu burung memproyeksikan kekuatan dan status mereka di dalam kelompok.

Akustik Pagi yang Sempurna

Dengan semangat yang membara, burung memberi tahu yang lain bahwa mereka selamat melewati malam yang berbahaya dan masih siap bersaing untuk mendapatkan pasangan hidup. Di samping itu, pagi hari memberikan kondisi akustik yang sempurna untuk bernyanyi, karena udara yang lebih sejuk dan kering memungkinkan bunyi yang jernih.

Setiap jenis burung memiliki kicauan khas, dan pagi yang cerah memungkinkan burung lainnya lebih mudah mengenali identitas mereka dalam jarak dengar.

Teori Alternatif

Tentu saja, ada teori lain yang pernah beredar. Dulu, ada pandangan bahwa burung bernyanyi di pagi hari karena suara bisa merambat lebih jauh dalam kondisi atmosfer yang kurang turbulen. Namun, teori ini ditentang oleh peneliti dari University of Western Ontario pada tahun 2003. Mereka melakukan percobaan dengan merekam kicauan burung pipit pada berbagai waktu, termasuk fajar dan tengah hari. Hasilnya menunjukkan bahwa suara burung tidak merambat lebih jauh pada waktu tertentu, tetapi lebih konsisten dalam jarak pendengaran.

Fenomena Sindrom Kelumpuhan Lorikeet

Selain itu, pada bagian lain, kita menyaksikan fenomena yang tak kalah menarik di dunia burung, yaitu "Lorikeet Paralysis Syndrome" (LPS), atau yang lebih dikenal sebagai Sindrom Kelumpuhan Lorikeet.

Teori Terpopuler : Hubungan dengan Tanaman Konsumsi Lorikeet

Teori yang paling umum didiskusikan adalah kemungkinan keterkaitan penyakit ini dengan tanaman yang dikonsumsi oleh lorikeet pada bulan-bulan antara Oktober dan Juni. Karena penyakit ini bersifat musiman dan terbatas pada wilayah tertentu di Australia, teori ini tampaknya cukup masuk akal.

Namun, hingga saat ini, belum ada tanaman yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab pasti dari penyakit ini.

Peran Masyarakat : Mengatasi Misteri Sindrom Kelumpuhan Lorikeet

Para ahli burung dan peneliti mengimbau masyarakat umum untuk membantu dalam memecahkan misteri ini dengan mengambil foto ketika melihat lorikeet memakan tanaman tertentu. Dengan demikian, mungkin kita bisa lebih mendekati jawaban tentang apa yang sebenarnya menyebabkan penyakit yang mengerikan ini pada burung lorikeet.


Sumber : Wired & Mentalfloss

Posting Komentar

0 Komentar